Strategi Jitu Shin Tae-yong
Skema Dinamis Shin Tae-yong: Evolusi Taktik Timnas Indonesia
Sejak kedatangan Shin Tae-yong sebagai pelatih, strategi bermain tim nasional sepak bola Indonesia telah mengalami transformasi. Dari formasi tradisional 4-4-2 atau 4-3-3 dengan empat bek sejajar, Shin mengadopsi skema yang lebih cair dan atraktif.
Skema Tiga Bek
Skema utama yang digunakan Shin adalah formasi tiga bek tengah (3-4-3 atau 3-5-2), yang dapat bertransisi dengan mudah ke skema 5-4-1 atau 5-3-2 saat bertahan. Formasi ini dipilih Shin karena postur tubuh pemain Indonesia kurang ideal untuk bertarung satu lawan satu dalam formasi dua bek sejajar.
Selain menjadi penghalang serangan lawan, bek tengah dalam skema ini juga berperan sebagai distributor bola yang mengalirkan permainan ke depan.
Interpretasi Skema STY
Sebagai mantan gelandang serang, Shin memahami pentingnya distribusi bola dan mengatur tempo permainan. Ia menuntut para pemainnya, terutama gelandang, untuk dapat mengumpankan dan mengontrol alur bola.
Skema STY juga menekankan fluiditas, di mana pemain dapat bertukar posisi sesuai kebutuhan. Hal ini membuat celah lawan tertutup dan menciptakan banyak ruang kosong yang bisa dimanfaatkan untuk serangan balik atau umpan kombinasi.
Efektivitas dan Konversi
Shin menekankan efektivitas dalam skema permainannya. Indonesia di Piala Asia 2023 memiliki rerata konversi gol sebesar 9%, dengan tiga gol dari 16 percobaan tembakan.
Selain itu, Shin tidak membatasi peran pencetak gol pada penyerang saja. Setiap pemain dari lini kedua juga diharapkan berkontribusi dalam mencetak gol.
Skema Tiga Bek di Era Modern
Meskipun dianggap usang di masa lalu, skema tiga bek telah kembali populer di era sepak bola modern. Simone Inzaghi (Inter Milan) dan Xabi Alonso (Bayer Leverkusen) sukses menerapkan skema ini.
Bek tengah dalam skema modern diharuskan untuk aktif dalam menyerang dan menjaga jarak antarlini untuk mempersempit ruang gerak lawan.
Skema STY dan Timnas Indonesia
Indonesia memiliki pemain yang cocok dengan karakter bek modern dalam skema tiga bek, seperti Kevin Diks dan Jay Idzes. Keduanya memiliki kemampuan bertahan yang baik sekaligus dapat membangun permainan dari belakang.
Skema tiga bek ala Shin Tae-yong akan menghadapi ujian berat saat melawan Jepang di Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia. Skema ini berpotensi menjadi antitesis dari gaya permainan Jepang yang menekankan penguasaan bola.